Langsung ke konten utama

Menantikan Dia dalam pengharapan

Khotbah pada Minggu 1 Adven disampaikan di GKI Halimun Jakarta, Minggu, 3 Desember 2023 dari bacaan Alkitab:  Yesaya 64:1-9; Mazmur 80:1-7, 17-19;  1 Korintus 1:3-9; Markus 13:24-37 Adven atau lengkapnya Adventus adalah bahasa latin. Artinya kedatangan. Kita merayakan adven, kedatangan. Kedatangan Tuhan Yesus kembali pada akhir zaman. Nanti akan tiba saatnya, Tuhan Yesus akan memeriksa keseriusan hidup kita yang sudah diselamatkan dari cengkeraman kuasa dosa. Tuhan Yesus akan memimpin dunia ini dengan menghadirkan Langit yang baru dan Bumi yang baru .  Yerusalem baru . Dunia di mana kuasa-kuasa dunia yang jahat, yang dilambangkan seperti benda-benda langit akan kalah dengan kuasa kebaikan Kristus.   Maka pesan penting dari minggu-minggu adven adalah, kalau diungkapkan dengan pertanyaan untuk diri sendiri:“ "Apakah aku serius dengan imanku?”" Apakah aku serius ikut Tuhan Yesus?” “Apakah hidupku mau dibuat menjadi baru karena kuasa Roh Kudus sesuai kehendak kas...

Menjadi kaya di mata Allah

Lukas 12:13-21

Prinsip hidup John Wesley (1703-1791) ialah "sedapat mungkin menyimpan dan sedapat mungkin memberi". Saat berada di Oxford dan memiliki pendapatan sebesar £30 (Rp 422 ribu) setahun, dia hidup dengan biaya £28 (Rp 394 ribu) dan memberikan £2 (Rp 28 ribu) untuk derma. Saat pendapatannya meningkat menjadi £60 (Rp 844 ribu) , £90 (Rp 1,2 juta) dan £120 (Rp 1,7 juta) setahun, ia masih hidup dengan biaya £28 (Rp 394 ribu) dan memberikan sisanya untuk derma. Saat seorang akuntan menginventarisir perangkat makan yang dimilikinya, Wesely berkata: "Saya memiliki 2 sendok perak di London dan 2 lagi di Bristol, dan piring makan yang saya gunakan inilah yang saya punya dan saya tidak akan membeli lagi, sementara banyak orang di sekitar saya membutuhkan roti". 

Yesus Kristus pernah berhadapan dengan orang yang memiliki landasan yang tidak tepat dalam hidup (Lukas 12:13-21). Orang kaya ini selalu berorientasi kepada diri sendiri dan tidak mau melihat keluar dirinya. Pikirannya dipenuhi untuk selalu mendapatkan. Padahal, seperti pepatah Roma, kekayaan itu seperti air laut, semakin diminum, semakin haus. Kekayaan sifatnya sementara. Kristus mengajak orang ini untuk bukan hanya keluar dari ego berlebih tetapi juga keluar dari pandangan dunia kebanyakan. Kristus mengajaknya untuk menjadi kaya di mata Allah! 


Menjadi kaya materi harus diseimbangkan dengan kaya hati nurani karena kasih Allah yang meluap dalam hati. Jika tidak, ketamakan akan membutakan mata hati sehingga orang menjadi kehilangan belas kasihan kepada sesama yang membutuhkan. Orang kaya dalam cerita yang dikisahkan Yesus, mati sebelum dia dapat menikmati apa yang dikumpulkan di lumbungnya. Merencanakan masa depan sebelum kematian menjemput memang bijaksana, tetapi mengabaikan kehidupan setelah kematian sungguh membahayakan. Apa yang menjadi andalan anda dalam hidup? Sudahkah anda menjadi kaya di mata Allah?

"Bumi menyediakan cukup untuk memenuhi kebutuhan setiap orang, tetapi tidak pernah cukup untuk memenuhi keburuhan seorang yang tamak" —Gandhi

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Perilaku mimikri dalam budaya populer

Coba tanya saja secara acak orang-orang yang biasa menggunakan jasa taksi sebagai alat transportasi, maka mereka akan menyebut sebuah merek taksi dengan cepat sebagai pilihan utamanya. Begitulah kuasa "merek", Kalau sudah populer, merambah pikiran banyak orang. Uniknya, popularitas "merek" taksi itu, baik warna, model logo atas, kadang digunakan (dengan perubaan seperlunya) oleh beberapa perusahaan taksi lain. Entah apa tujuannya. Mungkin supaya lebih mudah dipilih oleh khalayak, karena popularitas dan trust yang sudah terbangun? canstockphoto.com Begitu juga dengan telepon seluler. Sebuah negara asia terkenal dengan keahliannya melakukan mimikri atas produk-produk telepon seluler yang laku di pasaran. Tentu baik perusahaan taksi dan salah satu negara asia yang getol melakukan mimikri itu mengakui acapkali bahwa mereka memiliki kelebihan ketimbang produk atau jasa yang mereka "tiru" itu, antara lain dari segi harga. Tetapi soal kualitas? Biarlah pa...

Salam Damai?

Ya! Salam damai! untuk anda semua. Itulah tujuan blog ini. Ratusan juta informasi dan inspirasi dapat kita temukan di dunia maya. Banyak yang menghibur, ada juga yang menjengkelkan tetapi hampir selalu tidak ada yang tidak mencerahkan. Entahkah pencerahan kebaikan atau keburukan, entahkah pencerahan perdamaian atau kebencian, semua ada dalam kendali anda sebagai pembaca.

Natal dan Krisis "Eko"

Bagi saya Perayaan dan Peringatan Natal Yesus Kristus adalah sebuah "titik mengaso" dan "mengisi perlengkapan" dalam ziarah hidup ini. (orang zaman dahulu menyebutnya"pos pengumben"). Pada titik itu, memori saya kembali diisi dengan kenyataan bahwa Allah itu peduli dan kepedulian-Nya itu habis-habisan ( all-out ). Dia yang serba maha, mau menjadi serba terbatas, agar yang serba terbatas itu menikmati secercah pengharapan untuk menikmati kedamaian dan kesejahteraan. Allah konsisten untuk berbagi Diri dalam membarui dunia ini. Di seputar kelahiran Yesus Kristus sebagaimana dikisahkan Injil-Injil, saya menjumpai orang-orang dari beragam status sosial, pemikiran, kuasa, melebur dan berpadu untuk menjadikan dunia lebih baik. Para malaikat (makhluk ilahi), Para Majus (mistikus dan filsuf), Para gembala (jelata), Para rohaniwan/wati (Zakharia, Elisabet, Simeon, Hana), sampai individu-individu awam berdarah bangsawan dari klan Daud (Yusuf dan Maria) menjadi ak...